Identifikasi Bahaya Evaluasi Resiko (IBER - HIRAC)

Identifikasi Bahaya Evaluasi Resiko
( IBER - HIRAC)




Tujuan Pelatihan
  1. Memahami bahaya dan resiko dalam pekerjaan.
  2. Memahami tatacara mengidentifikasi bahaya di tempat kerja .
  3. Dapat melakukan penilaian dan menentukan tindakan perbaikan terhadap suatu bahaya .
  4. Dapat menciptakan, melaksanakan dan memelihara Sistem K3 di tempat kerja dengan efektif .

Agenda Pelatihan
  1. Pendahuluan dan tujuan pelatihan . 
  2. Identifikasi Bahaya . 
  3. Evaluasi Resiko . 
  4. Teknik Identifikasi . 
  5. Langkah Pengendalian . 

Mengapa perlu IBER ?

  1. Persyaratan hukum di sebagian besar negara .
  2. Tanggung jawab moral pada karyawan .
  3. Praktek manajemen yang baik .

Kapan diperlukan IBER ?

  1. Pada keadaan dimana suatu bahaya timbul sedangkan keefektifan pengendalian yang ada tidak sepenuhnya diketahui. 
  2. Diperuntukkan bagi perusahaan yang menginginkan perbaikan terus menerus dalam pengelolaan K3 di tempat kerja . 


Bahaya dan Resiko

Bahaya


Suatu sumber yang memiliki potensi untuk melukai atau merusak atau suatu keadaan yang memiliki potensi melukai atau merusak .


Jenis-Jenis Kecelakaan
  • Menabrak sesuatu. 
  • Ditabrak sesuatu. 
  • Jatuh atau kejatuhan. 
  • Jatuh pada permukaan yang rata.
  • Terkena permukaan benda (kasar, tajam, tersayat dll).
  • Terjepit di dalam, terkait pada, terjepit di antara. 
  • Terkena suhu ekstrim. 
  • Tersengat listrik, radiasi, bising, racun dan bahan kimia .
  • Kemasukan benda asing (debu, kimia, serpihan logam dll) ke dalam tubuh (mata, mulut, hidung, kulit).
  • Tekanan berlebihan, beban berlebihan, atau dipaksakan .


Resiko
Suatu kombinasi antara kecenderungan dan konsekwensi dari suatu bahaya atau besarnya kemungkinan suatu bahaya bertemu dan mengakibatkan sejumlah kerugian atau kerusakan.


Teknik Identifikasi Bahaya

  1. Identikasi Bahaya dan Evaluasi Resiko melibatkan lima langkah dasar : 
  2. Identifikasi Bahaya. 
  3. Evaluasi Resiko. 
  4. Evaluasi Pengendalian Resiko. 
  5. Tentukan Langkah Pengendalian. 
  6. Tentukan apakah resiko tersebut bisa ditoleransi. 

Langkah Dasar Identifikasi

Persiapan awal melakukan IBER :
  1. Tunjuk seorang manajemen untuk mengelola dan mengatur seluruh kegiatan. 
  2. Konsultasikan dengan semua pihak untuk menyusun tim. 
  3. Berikan pelatihan pada anggota tim. 
  4. Lakukan tinjauan atas kecukupan kegiatan IBER. 
  5. Lakukan dokumentasi kegiatan yang efektif dan efisien. 

Langkah 1 – Proses Identifikasi

• Pilih metode yang akan digunakan :

– Audit atau inspeksi fisik.

– Brainstorming.

– Alur proses.

– Teknik-teknik Engineering.

– Risalah atau data masa lampau.

– Penilaian dari pakar ,dll.



• Pilih tim yang akan melaksanakan :


– Pilih senior member yang akan memfasilitasi kegiatan ini di lingkungan perusahaan.

– Wakil manajemen lini.

– Ahli K3.

– Perwakilan K3.

– Pekerja.



• Lakukan perencanaan kegiatan

– Geografis, denah area yang akan diidentifikasi.

– Tingkat-tingkat dalam proses produksi .

– Tugas tertentu yang terdefinisi (mis. Mengemudi).

– Daftar fasilitas, mesin, material dan peralatan yang akan diamati .

– Jadwal, form, ceklis, daftar orang yang akan dihubungi dan konfirmasi .

– Alat Pelindung Diri .



• Lakukan proses identifikasi bahaya

– 4W+H.

– Perhatikan mulai dari bahan baku, proses, produk dan limbahnya .

– Cari sampai ke sumbernya .

– Pikirkan skenario terburuknya .

– Adakah kerugian waktu, uang atau gangguan produksi .

– Kontrol apa yang sudah ada dan sejauh mana keefektifannya .

– Apa harapan orang-orang yang terlibat .


Jenis-jenis bahaya di tempat kerja :

• Bahaya Mekanis

• Bahaya Listrik .

• Bahaya Radiasi .

• Bahaya Suhu .

• Kebisingan .

• Higiene .

• Fisika - Kimia .

• Api dan ledakan .

• Tata letak dan ruang .

• Posisi Tubuh .

• Perilaku .

• Bencana Alam .



Menilai Resiko

  • KEMUNGKINAN 

Kesempatan timbulnya cedera, kerusakan atau kerugian .

  • FREKWENSI 

Seberapa sering kejadian berbahaya itu muncul .


  • KEPARAHAN 

Tingkat Keparahan akibat yang bisa terjadi .



Menilai Kemungkinan Resiko


Kategori
Penjelasan
1 
Nyaris Tidak mungkin
Hanya terjadi pada kondisi sangat khusus
2 
Jarang
Bisa saja terjadi waktu tertentu
3 
Mungkin
Mungkin terjadi sewaktu-waktu
4 
Sering
Akan mungkin sering terjadi
5 
Hampir Pasti
Hampir pasti akan terjadi



















Menilai Keparahan Resiko 

Kategori
Penjelasan
1 
Tidak parah
Pertolongan Pertama
2 
Minor
Butuh layanan medis
3 
Sedang
Mengakibatkan hari hilang
4 
Major
Cacat / Fatal
5 
Katastropi
Fatal lebih dari satu


















Menilai Frekwensi Kejadian

Kategori
Penjelasan
1 
Jarang
Sedikit orang sekali dalam setahun
2 
Tidak biasa
Beberapa orang setiap bulan
3 
Kadang-kadang
Beberapa orang setiap minggu
4 
Sering
Sedikit orang sekali setiap hari
5 
Rutin
Banyak orang berkali-kali setiap hari



Langkah 2 – Evaluasi Resiko
Lakukan penilaian potensi resiko dari masing-masing bahaya yang diidentifikasi .
Pemberian angka atau nilai,  tidak memberikan  arti atau pengaruh langsung pada perbaikan keselamatan kerja .



Dapat Diabaikan
Tidak perlu tindakan khusus
Resiko Rendah
Perbaiki dalam waktu 7 hari
Resiko Sedang
Perbaiki dalam waktu 3 hari
Resiko Tinggi
Perbaiki dalam waktu 24 jam
Ekstrim
Stop, perbaiki saat itu juga


















Langkah 3 – Evaluasi Kontrol
Lakukan evaluasi terhadap kontrol yang ada atas tiap bahaya yang teridentifikasi
     Identifikasi tatacara, pendekatan teknik dan prosedur yang ada .
     Pertimbangkan kecukupannya, efektifitasnya, proses pengawasannya dan perhatian dari manajemen .
     Apakah kontrol yang sudah ada sudah mengurangi kemungkinan, kekerapan papar.



      Langkah 4 – Langkah Pengendalian

Dapat Diabaikan
Tidak perlu tindakan khusus
Resiko Rendah
Perlu pengawasan (monitoring) yang cukup
Resiko Sedang
Perlu pengawasan dan prosedur yang mengikat
Resiko Tinggi
Ada keterlibatan manajemen dalam pengaturannya
Ekstrim
Stop, perbaiki saat itu juga



Hirarki Pengendalian Resiko:-
  1. Eliminasi - Modifikasi terhadap metode proses atau bahan untuk menghilangkan seluruh bahaya ( 100% ).
  2. Substitusi - Mengganti material, bahan atau proses dengan yang lebih sedikit bahayanya 
  3. Pengurangan- Mengurangi jumlah bahan / material / frekuensi kerja yang beresiko di tempat kerja. ( ± 75% ).
  4. Pemisahan / Mengisolasi bahaya dari manusia dengan alat pengaman, ruang atau pemisahan waktu.
  5. Rekayasa Melakukan modifikasi / rekayasa terhadap untuk mengurangi kemungkinan paparan. (± 50%).
  6. Administrasi - Mengatur waktu atau kondisi pemaparan berdasarkan aturan / prosedur / perizinan (± 30% ).
  7. Training - Meningkatkan kemampuan sehingga tugas tersebut menjadi berkurang bahayanya bagi orang yang terlibat. (± 20% ).
  8. Alat Pelindung Diri Peralatan yang dirancang dan dipakai dengan tepat men-gurangi tingkat keparahan resiko yang tertinggal. (± 10% ).


Digunakan sebagai cara terakhir !
Periksa apakah kontrol yang dipilih dipastikan :
1.       Mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan
2.       Mengurangi resiko keparahan
3.       Dapat ditoleransi
Tindakan tambahan apa yang kemudian dapat ditambahkan hingga resiko dapat ditoleransi ?

Dokumentasi dan Tindak Lanjut
Strategi Dokumentasi
          Gunakan form standar.
          Kurangi jumlah kertas.
          Berikan pelatihan pada penggunanya.
          Tetapkan sistem pengendalian dokumen.
          Strategi tindak lanjut.
          Lakukan rangkuman terhadap seluruh temuan dari proses Identifikasi Bahaya.
          Urutkan hasil temuan berdasarkan tinggi rendahnya risk rating.
          Tentukan skala prioritas dari daftar yang diperoleh.
          Ciptakan sasaran tindakan perbaikan / pencegahan dan program kerjanya.


Strategi Tindak Lanjut
          Tujuan dan Sasaran K3
        Harus Spesifik.
        Bisa diukur.
        Bisa dicapai, layak dan mungkin.
        Masuk akal.
        Ada batasan waktunya.

          Program K3
        Apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran K3.
        Bagaimana hal tersebut dilakukan.
        Tentukan pihak yang harus melakukannya.
        Kapan dan berapa banyak frekuensinya.
        Bagaimana evaluasi dan tinjauan atas program tersebut dilakukan.



Perbaikan terus menerus

Manajemen Resiko
          Aman : Resiko minimal yang bisa ditoleransi.
          Resiko tidak mungkin bisa dihilangkan sampai nol.
          Angka kecelakaan nol bisa dicapai melalui pengendalian resiko.
          Tentukan apakah resiko yang dihadapi bisa ditoleransi.
          Siapkan rencana tindakan untuk pengendalian resiko.
          Lakukan penilaian terhadap kecukupan rencana tindakan tersebut.
          Selalu ada perubahan atas kondisi dan kemungkinan revisi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Identifikasi Bahaya Evaluasi Resiko (IBER - HIRAC)"

Posting Komentar