Jenis Separator pada Lapangan Migas


Separator
3.1 Prinsip Pemisahan
Fluida yang mengalir dari dasar sumur masih berupa minyak, gas, dan air serta padatan-padatan lainnya. Setelah dipermukaan tekanan fluida sumur akan lebih rendah dibandingkan ketika masih direservoir dimana kapasitas cairan untuk melarutkan gas akan berkurang sehingga gas akan terpisah dari minyak.
Prinsip pemisahan fluida sumur adalah dengan cara merubah kecepatan dan arah aliran, sehingga gas dan cairan terpisah karena adanya perbedaan berat jenis, cara seperti ini disebut dengan efek gravity. Gas yang jauh lebih ringan dari fluida akan memisah lebih cepat, sementara minyak yang beratnya ¾ (tiga per empat) dari berat air memerlukan waktu sekitar 40 sampai 70 detik untuk melakukan pemisahan.


Faktor-faktor  yang mempengaruhi pemisahan fluida, antara lain :
·               Viskositas fluida.
·               Densitas minyak dan air.
·               Tipe peralatan dalam separator.
·               Kecepatan aliran fluida.
Faktor lain yang harus diperhitungkan adalah temperatur, pada umumnya dengan turunnya temperatur operasi maka akan meningkatkan perolehan cairan dari reservoir bila berupa gas kondensat.
Dengan terpisahnya hampir semua gas yang masih mengandung cairan, maka penyimpanan cairan jauh lebih aman dibanding menyimpan cairan yang masih mengandung gas yang terlarut karena cairan yang tidak mengandung gas terlarut dapat disimpan lebih stabil didalam tangki-tangki penyimpanan.
Lamanya pendiaman cairan didalam separator disebut dengan Residence Time (RT), yang dapat dihitung dengan persamaan :

RT  =   V   .................................................................... (3.1)
             FR

            Dimana :
            RT : Resindence Time, Menit.
            V   : Volume Separator, M3.
            FR : Flow Rate (Laju aliran yang masuk ke separator), M3/menit.



3.2       Klasifikasi Separator
Separator  secara umum dapat diklasifikan sebagai berikut:
3.2.1  Berdasarkan Bentuk
Separator yang berdasarkan bentuknya dapat dibagi menjadi 3 macam:
a.            Separator Horisontal
Separator horisontal mempunyai luas bidang kontak antara gas dengan cairan pada bagian pemisah gas lebih lebar dan panjang sehingga dapat menampung kapasitas yang lebih besar.


 Gambar 3.3  Separator Horisontal

·                     Keuntungan separator horisontal:
1.      Dapat menampung crude dalam bentuk foam.
2.      Lebih murah dari pada separator vertikal.
3.      Mudah diangkut.
4.      Lebih ekonomis dan effisien untuk memproses gas dalam jumlah besar.
5.      Diperlukan diameter yang kecil untuk kapasitas gas tertentu.

·                     Kerugian separator horisontal :
1.      Kurang menguntungkan apabila fluida mengandung pasir
2.      Sukar dibersihkan
3.      Dalam pemasangan memerlukan ruangan lebih luas kecuali kalau disusun bertingkat.

b.            Separator Vertikal
Separator ini sangat cocok digunakan untuk memisahkan fluida yang mengandung pasir atau lumpur, karena mudah membersihkannya dibandingkan dengan separator horisontal.
·                     Keuntungan Separator Vertikal:
1.      Tidak memerlukan tempat yang luas
2.      Dapat menampung pasir dalam jumlah yang banyak
3.      Mudah dibersihkan
4.      Mempunyai kapasitas cairan yang besar
5.      Kecenderungan cairan untuk menguap kembali kecil


 Gambar 3.4 Separator Vertikal
·                    
             Kerugian Separator Vertikal:
1.      Karena bentuknya yang tinggi, maka peralatan keselamatan yang terletak diatas sulit untuk dicapai dan dirawat.
2.      Outletnya berada diatas sehingga pemasangannya lebih sulit.

c.            Separator Bulat
Jenis separator ini berbentuk bola yang didudukan diatas skid. Separator ini digunakan untuk kapasitas yang terbatas, mempunyai ruang permukaan terbatas, oleh karena itu digunakan pada lapangan minyak yang kecil atau sebagai test unit.

Gambar 3.5 Separator Bulat (Spherical Separator)

·                     Keuntungan separator Bulat:
1.    Lebih murah dari separator vertikal dan horisontal
2.    Lebih mudah dibersihkan dari pada separator vertikal

·                     Kerugian separator Bulat:
1.    Kurang ekonomis untuk kapasitas gas yang besar.


3.2.2  Berdasarkan Fasa Pemisahan
            Berdasarkan fasa pemisahan separator dibedakan atas :
1.            Separator Dua Fasa,

  Gambar 3.6  Separator Dua Fasa

2.            Separator  Tiga Fasa
  Gambar 3.7  Separator Tiga Fasa


Separator dua fasa hanya memisahkan antara cairan dengan gas, sedangkan separator tiga fasa memisahkan antara minyak, gas dan air.

3.2.3  Berdasarkan Tekanan Kerjanya
Berdasarkan tekanan kerjanya separator dibedakan atas:
1.    Separator tekanan tinggi, dengan tekanan kerjanya 650-1500 psi
2.    Separator tekanan menengah, dengan tekanan kerjanya 225-650 psi
3.    Separator tekanan rendah. Dengan tekanan kerjanya 10-225 psi

3.3         Bagian Utama Dari Separator
            Sebuah separator harus mempunyai beberapa komponen sebagai berikut:
a.            Primary Section
Peralatan didepan lubang inlet yang dapat berupa deflector plate atau centrifugal device dimana pemisahan untuk pertama kali terjadi. Deflector plate dapat berbentuk suatu plate atau piringan. Fluida yang masuk ke separator menumbuk deflector sehingga cairan jatuh kedasar vessel dan gas mengalir disekeliling deflector kemudian naik ke atas menuju mist extractor. Pada sentrifugal device, fluida yang masuk dialirkan memutari dinding silinder kecil sehingga terjadi gaya sentrifugal yang besarnya dapat mencapai 500 kali gaya gravitasi. Dalam separator bulat atau vertical, dinding silinder bisa merupakan dindingnya sendiri. Gaya sentrifugal menyebabkan cairan bersama-sama jatuh kedalam settling section didasar vessel.

b.            Gravity Settling Section
Berfungsi untuk menghilangkan turbulensi aliran fluida dan mengendapkan padatan yang diikuti cairan didasar vessel berdasarkan gravitasi. Settling section berupa ruang yang cukup luas untuk mengendapkan cairan dan memisahkan gas dari partikel-partikel kecil yang tidak dapat dipisahkan pada bagian primary section, partikel tersebut diendapkan berdasarkan prinsip gravitasi.

c.         Mist Extractor
Dipasang dilubang outlet yang berfungsi untuk memisahkan partikel-partikel cairan yang tidak dapat dipisahkan oleh gravitasi. Partikel-partikel yang kecil hampir tidak mempunyai perbedaan gravitasi dengan gas. Partikel-partikel ini akan terkumpul di mist extractor sampai ia cukup besar untuk jatuh ke settling section. Mist extractor umumnya dibuat dari susunan kawat stainless steel dan membentuk jaringan.

 d.         Liquid Colecting Section
Bagian ini berfungsi untuk menampung semua cairan yang telah terpisah dari bagian gravity settling maupun mist extractor. Bagian ini cukup besar untuk menampung cairan dan didesain agar fluida yang telah terpisah tidak akan terganggu aliran gas. Peralatan yang termasuk pada bagian ini adalah weir, vortex breaker, dan de-foaming plate.

3.4         Peralatan Separator
Peralatan separator dibagi menjadi dua bagian yaitu:
3.4.1   Peralatan Bagian Luar
            Separator dilengkapi peralatan-peralatan pendukung yang terpasang dibagian luar seperti:
a.      Pressure Gauge                                                                                    
Dipasang pada vessel bagian atas yang berfungsi untuk mengetahui tekanan operasi separator.

Gambar 3.9  Pressure Gauge
b.      Temperatur Indicator
Alat ini berupa thermometer yang digunakan untuk mengetahui atau menunjukkan besarnya temperatur kerja separator.
c.      Sight Glass
Gauge glass juga disebut sight glass, berguna untuk melihat tinggi permukaan cairan didalam liquid collection section. Agar alat ini berfungsi dengan benar maka perlu di-maintain agar selalu bersih. Untuk memudahkan pemeliharaan  sight glass dilengkapi dengan dua valve dibagian atas dan bawah sehingga pekerjaan pemeliharaan dapat dilakukan walaupun separator dalam kondisi operasi.
 
 Gambar 3.10 Sight Glass
 
d.     Man Hole
Yakni lubang yang ada di separator, digunakan untuk masuk-keluar petugas yang akan membersihkan separator. Lubang ini ditutup menggunakan packing dan plat yang tebal, sama dengan tebal dinding separator dengan ikatan mur baut.
e.      Separator Controller
Yakni peralatan yang digunakan untuk pengendali dari parameter yang ada di separator.
f.       Drain Valve
Dipasang pada bagian bawah dari separator, berfungsi untuk membuang endapan lumpur atau pasir yang terkumpul dibagian bawah separator. Didalam prakteknya, hal ini biasanya harus di-drain minimal satu kali per hari. Apabila terjadi pengumpulan endapan yang jumlahnya cukup banyak maka akan mengurangi volume ruang pengumpulan cairan dan dapat mengganggu kerja separator.
g.      Well Fluid Inlet
Adalah saluran inlet dari aliran fluida produksi yang dihubungkan dengan manifold header (khusus untuk separator pertama).
h.      Safety Relief Valve
Gunanya untuk merelief tekanan bila terjadi kenaikkan tekanan yang melebihi tekanan operasi maksimum separator yang telah ditentukan.     




 Gambar 3.11 Safety Relief Valve

i.        Safety Head
Alat pengamanan yang dilengkapi rupture disk, gunanya bila relief valve tidak mampu membuang tekanan lebih didalam separator dan terus terjadi kenaikkan tekanan didalam separator sehingga melebihi tekanan operasi maksimum yang ditentukan, maka rupture disk akan pecah sebelum tekanan separator melebihi tekanan separator maksimum yang diijinkan.

3.4.2     Peralatan Bagian Dalam Dari Separator
a.    Deflector Plate
Deflector plate berfungsi untuk memperlambat arus aliran yang masuk kedalam separator, alat ini dipasang di inlet separator dan berupa plat lempengan yang bertujuan untuk menahan tumbukkan yang datang akibat kecepatan aliran fluida yang masuk ke separator dan mempercepat proses pemisahan antara gas dan cairan.
Gambar 3.12  Deflector Plate

b.    Centrifugal Device
Alat ini berfungsi untuk membentuk aliran yang berputar pada saat cairan memasuki separator. Gaya sentrifugal menyebabkan cairan yang berat akan terlempar ke arah dinding dan elemen ringan akan bergerak ke atas melalui bagian tengah separator.

c.    Weir
Weir adalah alat yang dipasang tegak lurus didalam separator, peralatan ini berfungsi untuk memisahkan ruangan dan menahan cairan didalam separator sebelum cairan meninggalkan vessel, sehinggga membantu meningkatkan waktu tinggal yang lama dari cairan.

Gambar 3.14  Weir

d.    Mist (Demister Pad)
Alat ini berfungsi sebagai filter atau saringan butir cairan yang masih terikut dimana butir cairan atau kabut yang ukurannya lebih besar dari 10 micron dipisahkan. Alat ini terbuat dari rajutan kawat dan disisipkan pada rangka yang kuat, sehingga menyebabkan gas secara terus menerus mengubah arah alirannya, dan butir cairan terpadu pada rajutan kawat tersebut dan akhirnya jatuh kedalam bagian pengumpul cairan.

Gambar 3.15  Demister Pad
e.    Vortex Breaker
Berfungsi untuk mencegah pusaran cairan, agar gas tidak ikut serta dalam cairan. Alat ini dipasang pada outlet cairan.
Gambar 3.16 Vortex Breaker

f.     Straightening Vanes
Alat ini berfungsi untuk menghilangkan aliran turbulen setelah terpisah dari inlet deflector.
Gambar 3.17 Straightening Vanes

g.    Coalescing Plate
Alat ini dipasang pada alur aliran gas yang berfungsi untuk menangkap kabut cairan didalam aliran gas dengan gaya tumbukkan. Karena gas didesak untuk mengalir dengan arah aliran yang berubah dan kabut cairan menempel pada coalescing plate, maka kabut cairan tersebut bersatu dan jatuh ke dasar separator.

Gambar 3.18  Coalescing Plates

h.    Float Shield
Berfungsi untuk menahan gelombang pada permukaan cairan agar tidak mengganggu sistem pengontrolan permukaan cairan (Floater).


3.5 Potensi Problem Pada Separator
            Potensi problem yang mungkin terjadi pada separator, antara lain:
a.     Parafin
Penumpukan paraffin dapat mempengaruhi operasi separator. Collecting plate pada liquid section,  mesh pad pada mist extractor dan pada gas section cenderung akan buntu oleh terkumpulnya endapan parafin. Oleh karena itu jika diketahui bahwa ada atau cenderung terjadi problem parafin, gunakan mist extractor jenis plat atau sentrifugal. Lubang orang, lubang tangan dan nozzle (saluran-saluran outlet) perlu diberi sambungan untuk memungkinkan injeksi steam, solvent atau yang lain untuk membersihkan internal separator.
b.     Pasir
Pasir merupakan padatan yang berpotensi dapat menjadi problem pada operasi separator. yang antara lain erosi terhadap trim valve, mengumpul dibagian bawah. Untuk antisipasi kondisi ini, yaitu dengan menggunakan valve dari bahan yang keras sehingga dapat meminimalkan pengaruh pasir pada valve. Oleh karena itu problem ini harus mendapatkan pertimbangan dalam perencanaan.
c.            Emulsi
Emulsi juga berpotensi sebagai penyebab dalam operasi separator. Pada satu periode tertentu, akumulasi emulsi pada umumnya akan terbentuk pada interface minyak-air dan hal ini akan mengurangi efektifitas retention time minyak atau air didalam separator. Hal ini akan berpengaruh terhadap kerja Liquid Control Valve (LCV), sehingga dapat menurunkan efesiensi pemisahan minyak-air.
d.            Minyak Berbuih
Minyak berbuih disebabkan oleh adanya pengotoran air didalam minyak. Persoalan ini dapat diatasi apabila dalam perencanaan separator memberikan waktu tinggal yang cukup agar butir tersebut dapat pecah. selain itu buih dapat mengakibatkan masalah lain yakni mengganggu mekanisme pengontrolan tinggi cairan, mengambil banyak tempat didalam separator, serta menghalangi terpisahnya gas dari cairan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jenis Separator pada Lapangan Migas"

Posting Komentar